Minggu, 02 Januari 2022

Harga Jasa Geolistrik Air Tanah Terjangkau dan Berkualitas

Harga Jasa Geolistrik Air Tanah Terjangkau dan Berkualitas

Dalam aktivitas pengeboran air bawah tanah, penggunaan jasa geolistrik sangatlah penting untuk menghindari kasus kekosongan sumber air di bawah tanah karena tidak mempunyai potensi kandungan akuifer. Meski harga jasa geolistrik air tanah tidaklah murah, namun penggunaannya sangat penting.

Secara perhitungan, banyak orang yang mungkin masih ragu menggunakan jasa penyelidikan geolistrik terutama untuk kebutuhan skala menengah hingga kecil seperti perkantoran di daerah. Padahal, jasa geolistrik dapat menghindarkan Anda dari kerugian akibat tidak adanya air saat proses pengeboran sumur.


Harga Jasa Geolistrik Air Tanah Terjangkau dan Berkualitas
Pengerjaan Survey Geolistrik


Faktor yang Mempengaruhi Harga Jasa Geolistrik Air Tanah

Harga jasa geolistrik air tanah berbeda bergantung kepada lokasi tempat dilakukannya penyelidikan geolistrik serta jenis geolistrik yang dipilih. Oleh karena itu, jika Anda sedang merencanakan untuk memilih jasa geolistrik, Anda perlu mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap harga jasa geolistrik tersebut.

1. Medan Lokasi

Medan lokasi adalah salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap harga jasa geolistrik. Medan yang semakin jauh dari lokasi kantor operasional operator akan membuat biaya jasa geolistrik semakin tinggi. Hal ini karena klien harus menanggung biaya transportasi dan juga akomodasi operator.

Selain itu, apabila medan lokasi semakin jauh dari lokasi permukiman warga, maka biaya jasa geolistrik yang dibebankan pun akan semakin besar. Hal ini dikarenakan medan yang harus ditempuh biasanya akan semakin sulit dibandingkan di lokasi dekat permukiman warga.

Cari tahu terkait biaya transportasi dan biaya akomodasi yang diminta oleh operator sebelum Anda melakukan perjanjian kerja agar Anda dapat mempersiapkan biaya semaksimal mungkin.

2. Jenis Metode Geolistrik yang Digunakan

Jenis metode geolistrik yang digunakan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap biaya jasa geolistrik yang harus dikeluarkan.  Metode geolistrik dibagi ke dalam tiga jenis berdasarkan hasil akhir sajian gambar yang diberikan setelah dilakukan survey geolistrik yakni 1D, 2D, dan 3D.

Metode geolistrik 2D jauh lebih mahal ketimbang metode 1D. Hal ini dikarenakan penyajian gambar 2D membutuhkan usaha dan ketelitian lebih besar ketimbang metode geolistrik 1D. Metode geolistrik 2D mampu memberikan sajian gambar lapisan tanah hingga ke kedalaman tertentu.

Sajian gambar 2D yang diberikan serupa kue yang dipotong sehingga tampak setiap lapisannya dari depan. Metode geolistrik 2D digunakan untuk kebutuhan penambangan mineral karena mampu menunjukkan jenis kandungan mineral di suatu lokasi seperti emas, pasir, batu andesit, bijih besi dan mineral lainnya.

Sementara metode geolistrik 1D hanya akan menyajikan gambar secara vertikal tegak lurus sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sebesar metode geolistrik 2D.

3. Faktor Kondisi Alam

Selain faktor medan lokasi dilakukannya survey, faktor kondisi alam juga berpengaruh terhadap biaya jasa geolistrik yang harus dikeluarkan. Faktor kondisi alam yang berpengaruh seperti hujan yang akan menyebabkan proses penyelidikan geolistrik harus ditunda hingga hujan selesai.

Oleh karena itu, di daerah yang sedang mengalami musim hujan kemungkinan besar tidak cocok dilakukan penyelidikan geolistrik karena hujan akan menyebabkan hasil akhir terkoreksi. Selain faktor hujan, faktor kondisi alam seperti pengambilan data di hutan juga berpengaruh.

Pengambilan data di hutan membutuhkan peralatan penyinaran tambahan terutama jika dilakukan saat malam hari.

4. Jumlah Titik yang Disurvey

Jumlah titik yang disurvey akan berpengaruh terhadap biaya jasa geolistrik yang harus dikeluarkan. Semakin banyak titik lokasi yang disurvey maka biaya yang dikeluarkan pun semakin besar. Namun, penyelidikan geolistrik di banyak titik lokasi akan mampu memberikan data yang lebih akurat

Oleh karena itu, penyelidikan geolistrik untuk kebutuhan pertambangan biasanya akan dilakukan di banyak titik. Tujuannya agar pihak penambang mendapatkan informasi lebih akurat terkait kondisi penampang tanah serta persebaran kandungan mineral di dalamnya.

Pada setiap satu titik survey geolistrik dapat menunjukkan kondisi penampang tanah sejauh 30 hingga 50 meter radius dari titik dilakukannya pengambilan data.

5. Keberadaan Data Tambahan Sekunder

Keberadaan data tambahan sekunder akan sangat membantu proses penyelidikan geolistrik. Para operator geolistrik membutuhkan data tambahan sekunder untuk memudahkan proses survey geolistrik.

Ada berbagai jenis data tambahan sekunder yang dapat membantu proses penyelidikan seperti data peta geologi serta data cekungan air tanah. Selain itu, data seperti kondisi aliran sungai hingga muka air tanah yang ada di sekitar lokasi akan sangat membantu para operator saat melakukan survey geolistrik.

Kondisi muka air tanah dapat dilihat berdasarkan keberadaan sumur gali dan sumur bor di sekitar lokasi.


Hasil Air 


Tahap Umum Penyelidikan Geolistrik dan Pembuatan Bor Air Sumur Dalam

1. Survey Lapangan

Tahap pertama dalam survey penyelidikan geolistrik yang harus dilakukan adalah survey lapangan untuk peninjauan penyelidikan geolistrik. Survey geolistrik dilakukan di lokasi sebelum dilakukan pengeboran air tanah.

Keakuratan survey geolistrik untuk memberikan rekomendasi titik pengeboran bisa mencapai 90% sampai 95%. Survey geolistrik akan memberikan informasi penting bagi proses pengeboran sumur dalam seperti rekomendasi kedalaman pengeboran, lokasi pengeboran hingga rekomendasi pembuatan RAB.

Biasanya, survey lapangan untuk geolistrik membutuhkan waktu selama 1 minggu bergantung kepada luas areal yang akan ditinjau. Survey geolistrik menggunakan alat geo scan detector yang mampu mengambil hingga sebanyak 10 titik pada 1 line.

2. Kajian Peta Hidrogeologi

Kajian peta hidrogeologi merupakan tahapan penting dalam melakukan penyelidikan geolistrik karena pada tahapan ini dilakukan analisis karakteristik air tanah yang berkaitan dengan jenis batuan, komposisi batuan dan kemiringan batuan pada lingkungan tempat air tanah tersebut berada.

Kajian peta hidrologi menggunakan data peta geologi serta data cekungan air tanah sehingga diketahui kondisi air dalam mulai dari persebaran daur air serta karakteristik air dalam.

3. Pengumpulan Data Sekunder

Tahap kedua yang dilakukan oleh operator geolistrik setelah dilakukan survey lapangan adalah melakukan pengumpulan data sekunder di sekitar lokasi. Data sekunder berfungsi untuk membantu para operator geolistrik dalam menganalisa peta profil air tanah.

Data sekunder yang dikumpulkan berupa keberadaan sumur bor ataupun sumber mata air terdekat yang ada di sekitar lokasi pengambilan data. Keberadaan sumur bor dan sumber mata air di sekitar lokasi berfungsi dalam membantu menghasilkan gambar peta profil yang lebih akurat.

4. Pembuatan Laporan atau Report

Setelah dilakukan survey geolistrik, kajian peta hidrogeologi serta pengumpulan data sekunder, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengolahan data. Pengolahan data dilakukan untuk menghasilkan proyeksi gambar 2D terkait peta profil tampang permukaan bawah tanah.

Dengan menggunakan peralatan survey modern, maka peta profil 2D dalam bentuk kasar dapat dilihat secara langsung setelah survey geolistrik selesai dilakukan. Analisa juga dapat dilakukan langsung dengan menggunakan analisa secara kasar dan tidak mendetail untuk tahap awal.

5. Presentasi Hasil

Presentasi hasil berupa penyajian data lengkap beserta analisis menyeluruh yang telah dilakukan menggunakan format PDF.

Kami merupakan perusahaan penyedia jasa geolistrik terpercaya dengan harga jasa geolistrik air tanah yang sangat terjangkau. Ditunjang dengan tenaga ahli profesional serta peralatan modern, kami dapat memberikan hasil pengamatan dalam waktu cepat serta akurat. Kunjungi kami di https://borairsurvey.org/.

 

 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda