Harga Jasa Geolistrik Air Tanah Terjangkau dan Berkualitas
Harga Jasa Geolistrik Air Tanah Terjangkau
dan Berkualitas
Dalam
aktivitas pengeboran air bawah tanah, penggunaan jasa geolistrik sangatlah
penting untuk menghindari kasus kekosongan sumber air di bawah tanah karena
tidak mempunyai potensi kandungan akuifer. Meski harga jasa geolistrik air tanah tidaklah
murah, namun penggunaannya sangat penting.
Secara
perhitungan, banyak orang yang mungkin masih ragu menggunakan jasa penyelidikan
geolistrik terutama untuk kebutuhan skala menengah hingga kecil seperti
perkantoran di daerah. Padahal, jasa geolistrik dapat menghindarkan Anda dari
kerugian akibat tidak adanya air saat proses pengeboran sumur.
Pengerjaan Survey Geolistrik |
Faktor yang Mempengaruhi Harga
Jasa Geolistrik Air Tanah
Harga jasa geolistrik air
tanah berbeda bergantung kepada
lokasi tempat dilakukannya penyelidikan geolistrik serta jenis geolistrik yang
dipilih. Oleh karena itu, jika Anda sedang merencanakan untuk memilih jasa
geolistrik, Anda perlu mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap harga jasa
geolistrik tersebut.
1.
Medan Lokasi
Medan
lokasi adalah salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap harga jasa
geolistrik. Medan yang semakin jauh dari lokasi kantor operasional operator
akan membuat biaya jasa geolistrik semakin tinggi. Hal ini karena klien harus
menanggung biaya transportasi dan juga akomodasi operator.
Selain
itu, apabila medan lokasi semakin jauh dari lokasi permukiman warga, maka biaya
jasa geolistrik yang dibebankan pun akan semakin besar. Hal ini dikarenakan
medan yang harus ditempuh biasanya akan semakin sulit dibandingkan di lokasi
dekat permukiman warga.
Cari
tahu terkait biaya transportasi dan biaya akomodasi yang diminta oleh operator
sebelum Anda melakukan perjanjian kerja agar Anda dapat mempersiapkan biaya
semaksimal mungkin.
2.
Jenis Metode Geolistrik yang Digunakan
Jenis
metode geolistrik yang digunakan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap biaya jasa geolistrik yang harus dikeluarkan. Metode geolistrik dibagi ke dalam tiga jenis
berdasarkan hasil akhir sajian gambar yang diberikan setelah dilakukan survey
geolistrik yakni 1D, 2D, dan 3D.
Metode
geolistrik 2D jauh lebih mahal ketimbang metode 1D. Hal ini dikarenakan
penyajian gambar 2D membutuhkan usaha dan ketelitian lebih besar ketimbang
metode geolistrik 1D. Metode geolistrik 2D mampu memberikan sajian gambar
lapisan tanah hingga ke kedalaman tertentu.
Sajian
gambar 2D yang diberikan serupa kue yang dipotong sehingga tampak setiap
lapisannya dari depan. Metode geolistrik 2D digunakan untuk kebutuhan
penambangan mineral karena mampu menunjukkan jenis kandungan mineral di suatu
lokasi seperti emas, pasir, batu andesit, bijih besi dan mineral lainnya.
Sementara
metode geolistrik 1D hanya akan menyajikan gambar secara vertikal tegak lurus
sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sebesar metode geolistrik 2D.
3.
Faktor Kondisi Alam
Selain
faktor medan lokasi dilakukannya survey, faktor kondisi alam juga berpengaruh
terhadap biaya jasa geolistrik yang harus dikeluarkan. Faktor kondisi alam yang
berpengaruh seperti hujan yang akan menyebabkan proses penyelidikan geolistrik
harus ditunda hingga hujan selesai.
Oleh
karena itu, di daerah yang sedang mengalami musim hujan kemungkinan besar tidak
cocok dilakukan penyelidikan geolistrik karena hujan akan menyebabkan hasil
akhir terkoreksi. Selain faktor hujan, faktor kondisi alam seperti pengambilan
data di hutan juga berpengaruh.
Pengambilan
data di hutan membutuhkan peralatan penyinaran tambahan terutama jika dilakukan
saat malam hari.
4.
Jumlah Titik yang Disurvey
Jumlah
titik yang disurvey akan berpengaruh terhadap biaya jasa geolistrik yang harus
dikeluarkan. Semakin banyak titik lokasi yang disurvey maka biaya yang
dikeluarkan pun semakin besar. Namun, penyelidikan geolistrik di banyak titik
lokasi akan mampu memberikan data yang lebih akurat
Oleh
karena itu, penyelidikan geolistrik untuk kebutuhan pertambangan biasanya akan
dilakukan di banyak titik. Tujuannya agar pihak penambang mendapatkan informasi
lebih akurat terkait kondisi penampang tanah serta persebaran kandungan mineral
di dalamnya.
Pada
setiap satu titik survey geolistrik dapat menunjukkan kondisi penampang tanah
sejauh 30 hingga 50 meter radius dari titik dilakukannya pengambilan data.
5.
Keberadaan Data Tambahan Sekunder
Keberadaan
data tambahan sekunder akan sangat membantu proses penyelidikan geolistrik.
Para operator geolistrik membutuhkan data tambahan sekunder untuk memudahkan
proses survey geolistrik.
Ada
berbagai jenis data tambahan sekunder yang dapat membantu proses penyelidikan
seperti data peta geologi serta data cekungan air tanah. Selain itu, data
seperti kondisi aliran sungai hingga muka air tanah yang ada di sekitar lokasi
akan sangat membantu para operator saat melakukan survey geolistrik.
Kondisi
muka air tanah dapat dilihat berdasarkan keberadaan sumur gali dan sumur bor di
sekitar lokasi.
Hasil Air |
Tahap Umum Penyelidikan Geolistrik dan Pembuatan Bor Air
Sumur Dalam
1.
Survey Lapangan
Tahap
pertama dalam survey penyelidikan geolistrik yang harus dilakukan adalah survey
lapangan untuk peninjauan penyelidikan geolistrik. Survey geolistrik dilakukan
di lokasi sebelum dilakukan pengeboran air tanah.
Keakuratan
survey geolistrik untuk memberikan rekomendasi titik pengeboran bisa mencapai
90% sampai 95%. Survey geolistrik akan memberikan informasi penting bagi proses
pengeboran sumur dalam seperti rekomendasi kedalaman pengeboran, lokasi pengeboran
hingga rekomendasi pembuatan RAB.
Biasanya,
survey lapangan untuk geolistrik membutuhkan waktu selama 1 minggu bergantung
kepada luas areal yang akan ditinjau. Survey geolistrik menggunakan alat geo
scan detector yang mampu mengambil hingga sebanyak 10 titik pada 1 line.
2.
Kajian Peta Hidrogeologi
Kajian
peta hidrogeologi merupakan tahapan penting dalam melakukan penyelidikan
geolistrik karena pada tahapan ini dilakukan analisis karakteristik air tanah
yang berkaitan dengan jenis batuan, komposisi batuan dan kemiringan batuan pada
lingkungan tempat air tanah tersebut berada.
Kajian
peta hidrologi menggunakan data peta geologi serta data cekungan air tanah
sehingga diketahui kondisi air dalam mulai dari persebaran daur air serta
karakteristik air dalam.
3.
Pengumpulan Data Sekunder
Tahap
kedua yang dilakukan oleh operator geolistrik setelah dilakukan survey lapangan
adalah melakukan pengumpulan data sekunder di sekitar lokasi. Data sekunder
berfungsi untuk membantu para operator geolistrik dalam menganalisa peta profil
air tanah.
Data
sekunder yang dikumpulkan berupa keberadaan sumur bor ataupun sumber mata air
terdekat yang ada di sekitar lokasi pengambilan data. Keberadaan sumur bor dan
sumber mata air di sekitar lokasi berfungsi dalam membantu menghasilkan gambar
peta profil yang lebih akurat.
4.
Pembuatan Laporan atau Report
Setelah
dilakukan survey geolistrik, kajian peta hidrogeologi serta pengumpulan data
sekunder, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengolahan data. Pengolahan
data dilakukan untuk menghasilkan proyeksi gambar 2D terkait peta profil
tampang permukaan bawah tanah.
Dengan
menggunakan peralatan survey modern, maka peta profil 2D dalam bentuk kasar
dapat dilihat secara langsung setelah survey geolistrik selesai dilakukan.
Analisa juga dapat dilakukan langsung dengan menggunakan analisa secara kasar
dan tidak mendetail untuk tahap awal.
5.
Presentasi Hasil
Presentasi
hasil berupa penyajian data lengkap beserta analisis menyeluruh yang telah
dilakukan menggunakan format PDF.
Kami
merupakan perusahaan penyedia jasa geolistrik terpercaya dengan harga jasa geolistrik
air tanah yang sangat terjangkau. Ditunjang dengan tenaga ahli
profesional serta peralatan modern, kami dapat memberikan hasil pengamatan
dalam waktu cepat serta akurat. Kunjungi kami di https://borairsurvey.org/.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda